NUR MULIA WUNAINI
"RISK FACTORS IN ADOLESCENT FEMALE EARLY MARRIAGE IN
THE WORKING AREA PUSKESMAS SAMATA SOMBA
OPU SUB DISTRICT DISTRICT OF GOWA"
(X + 92 pages +19 Table +10 Attachment)
Teenage marriage is a
marriage conducted in the age of 10 to 20 years and is a hallmark of public
life, especially in rural areas. Teenage marriage is a risk factor of various
diseases in health problems and the most important and highest risk factor for
cervical cancer or commonly known as cervical cancer. In Sub District Somba Opu
early marriage rate is high enough visits with young couples rate high.
This type of
research is an analytical survey was a case control study in which the
dependent variable identified first and then the independent variable traced
retrospectively. The number of samples in this study counted 136 respondents
consisted of 68 cases and 68 controls. The data in this study is obtained
through direct interviews with respondents to the questionnaire instructions,
computerized data processing performed by SPSS program. The results of this
study are presented in table and narrative.
The
results showed that respondents Education (OR = 3315), parental income (OR =
3028), parenting education, ie education of fathers (OR = 3073) and maternal
education (OR 7652), courtship behavior (OR = 1576), parental encouragement (OR
= 2238), and perception (OR = 13 364) is a risk factor for the occurrence of
early marriages on girls. While the employment status of respondents is not a
risk factor for teenage girls pregnancy (OR = 0491).
Suggested
to health workers at the Work Area Samata Health Center for member
understanding and knowledge to the public about early marriage and early
pregnancy.
References: 24 (1993-2011)
Keywords: Early
Marriage, Education, Perception, Social economics.
RINGKASAN
Epidemiologi
Fakultas
Kesehatan Masyarakat
Universitas
Hasanuddin
Skripsi, Mei
2011
NUR
MULIA WUNAINI
“FAKTOR
RISIKO PERNIKAHAN DINI PADA REMAJA PUTRI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SAMATA
KECAMATAN SOMBA OPU”
(x+ 92 Halaman+19 Tabel+35
Lampiran)
Pernikahan usia remaja adalah pernikahan yang
dilaksanakan pada usia 10 sampai 20 tahun dan merupakan ciri khas dari
kehidupan masyarakat terutama di daerah pedesaan. Pernikahan usia remaja
merupakan faktor risiko dari berbagai penyakit dalam masalah kesehatan dan
faktor risiko terpenting dan tertinggi bagi terjadinya kanker serviks atau
lazim disebut kanker mulut rahim. Di kecamatan Somba Opu angka pernikahan dini cukup tinggi dilihat
dengan angka pasangan usia muda yang tinggi.
Jenis penelitian
yang digunakan adalah survei analitik dengan rancangan case control study dimana
variabel dependent diidentifikasikan terlebih dahulu kemudian variabel
independennya ditelusuri secara retrospektif. Jumlah sampel dalam penelitian
ini sebanyak 136 responden terdiri dari 68 kasus dan 68 kontrol. Data dalam
penelitian ini diperoleh melalui wawancara langsung dengan responden dengan
petunjuk kuesioner, pengolahan data dilakukan secara komputerisasi dengan
program SPSS. Hasil penelitian ini disajikan dalam bentuk tabel dan narasi.
Hasil penelitian adalah Pendidikan responden
(OR= 3.315), pendapatan orang tua (OR =3.028), pendidikan orang tua yakni
pendidikan ayah (OR= 3.073) dan pendidikan ibu (OR 7.652), prilaku pacaran (OR=
1.576), dorongan orang tua (OR =2.238), serta persepsi (OR = 13.364) merupakan
faktor risiko terjadinya pernikahan dini pada remaja putri. Sedangkan status
pekerjaan responden bukan merupakan faktor risiko kehamilan remaja putri
(OR=0.491).
Disarankan
kepada tenaga kesehatan di Wilayah Kerja Puskesmas Samata agar member pemahaman
dan pengetahuan kepada masyarakat mengenai pernikahan dini dan kehamilan dini.
Daftar Pustaka :
24 (1993-2011)
Kata Kunci :
Pernikahan dini, Pendidikan, Persepsi, Sosial ekonomi.