Pernah aku bertanya pada sorang senior saat SMA dulu
"Kak, apa perbedaan antara Ikhlas dan Acuh ??
dan saat itu saya tidak memperoleh jawaban yang memuaskan.
Mungkin tidak dapat dijawab dengan bahasa yang tepat dan mengenai hal tersebut karena jawabannya ada di Hati.
Mencoba membahasakan" Ikhlas" rasanya susah apalagi untuk seorang seperti saya yang kadang tidak memperoleh kata-kata yang tepat untuk membahasakan isi kapala
Ikhlas,,, dalam" Ikhlas" ada rasa bahagia sementara pada" acuh" belum tentu ada rasa bahagia.
"Ikhlas" sangat jelas sesuatu yang sangat positif sementara "acuh" tidak.
"Ikhlas" rasanya pada perasaan itu ada nikotin yang membuat ketagihan untuk merasakannya lagi,,, itu mungkin naluri manusia.
Maka tidak ada yang lebih benar mendefinisikan Ikhlas dengan sumber Kata-NYA
dalam Al-Quran
“Katakanlah: sesungguhnya sembahyangku, ibadatku, hidupku dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan semesta alam. Tiada sekutu bagiNya; dan demikian itulah yang diperintahkan kepadaku dan aku adalah orang yang pertama-tama menyerahkan diri (kepada Allah)”. (QS. Al-An’aam: 162-163).
Ikhlas itu ketika hatimu hanya ingin Allah SWT yang tahu.
Beberapa tahun yang lalu , ketika bulan Ramadhan, pada sebuah mesjid sebelum sang Ustaz naik memberi ceramah,,, Maka panitia ramadhan saat itu mengumumkan saldo mesjid dan pengluaran Mesjid,, okey Right,,,,
Namun ketika setelah itu disebutkan beberapa nama keluarga dengan Jumlah sumbangan di Masjid...
Membuat mulutku agak monyong,,, jika itu sumbangan karena Allah SWT, mengapa mesti disebutkan nama dan nominalnya ??
dan malam-malam berikutnya akan disebut nama-nama baru dengan nominal yang masing-masing berbeda,,,,,
Hmmm rasanya hatiku yang harus diperbaharui untuk berfikir lebih baik.
Setidaknya dengan seperti itu menjadi motivasi yang lain untuk beramal dan menjadi motivasi untuk anak-anak kecil di masa depan.
Tetapi bukankan jika tangan kanan memberi, sebaiknya tangan kiri tak usah tahu ??
Oke mari kita memperbaiki diri sendiri dahulu.
belajar Ikhlas dari yang kecil kecil.
Misalnya Sholat dak perlu dijadikan status... heheheh
Memberi tidak perlu ditahu oleh pihak ketiga...
Mengeluh dihentikan karena mengeluh bukan bagian dari Ikhlas ( Nyinggung diri sendiri)
dan rasanya Insan yang dapat dijadikan untuk menjadi contoh Keikhlasan adalah Orang Tua.
yang dengan tangannya mencari Rezki-rezki Allah SWT untuk menghidupkan keluarganya.
Membahagiakan Anak-anaknya.
Dengan keringatnya Memenuhi segalanya untuk melihat anak-anaknya tumbuh tanpa kurang suatu apapun.
Bahkan ketika mendapat perlakuan yang tidak menyenangkan oleh anaknya, Tidak berkurang sedikitpun rasa cintanya untuk anaknya.
Tidak ada labih baik dari keikhlasan mereka,,,,
Maka dengan segala penghormatan
Tulisan ini kupersembahkan untuk Mama dan Bapak
dan Hari Ini bapak Berulang tahun.
Semoga Kalian
selalu di Lindungi Oleh Allah SWT.
Merupakan keberuntungan terbesar dilahirkan menjadi anakmu.
Kamis, 02 Mei 2013
Langganan:
Posting Komentar (Atom)